Senin, 01 Oktober 2012

penanganan perikanan paska penangkapan


Penanganan ikan tuna segar diatas kapal
A.      Prinsip penanganan tuna segar
Tuna merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Oleh karena itu penanganan tuna di atas kapal sangat penting untuk di kelola dan di pahami dalam upaya menjaga kuwalitas produk. Untuk mendapatkan kualitas  tuna yang baik penanganan sudah harus dimulai sejak penangkapan. Pemahaman tentang biologi tuna sangat mendukung dan mempermudah pada saat penangkapan, bila ikan tidak ditangani dengan baik maka histidin dalam darah ikan akan diubah oleh bakteri menjadi senyawa toksik yang disebut histamin, dalam kadar tertentu histamin dalam tubuh tuna akan menyebabkan keracunan pada konsumen. Batas kadar histamin pada tubuh ikan tuna yang di perbolehkan untuk konsumsi adalah 4,4 ppm, kadar histamin ini tidak dapat dihilangkan atau diturunkan, tapi sebaik-baik pengolahan hanya mampu menghambat perkembangannya. Untuk mencegah timbulnya histamin pada ikan tuna maka proses pendinginan harus dilakukan secepat mungkin sejak tuna ada diatas kapal. histamin dapat terhambat pada kisaran  suhu  7° C.
Faktor biologi dan non biologi yang dapat mempengaruhi kuwalitas daging tuna adalah :
a)      Komposisi pakan dan daging
b)      Parasit
c)      Umur
d)     Kematangan seksual
e)      Penyakit
f)       Cara mematikan ikan
g)      Prosedur pencucian
h)      Pendinginan
i)        Cara penyimpanan
j)        Suhu penyimpanan ikan
                 Penanganan tuna diatas kapal sangat menentukan mutu atau pengkelasan akhir. Oleh karena itu pengontrolan dari setiap prosedur penanganan harus dilakukan dengan tepat. Berikut ini beberapa penanganan yang perlu dilakukan agar diperoleh mutu ikan tuna yangbaik:
a)      Penangkapan dan pendaratan tuna yang baik
b)      Pembunuhan dan pengeluaran darah dengan benar
c)      Pencuciandan pembersihan secara hati-hati
d)     Pendinginan dan pembekuan dengan  cepat
B.     Alat dan bahan
Salah satu faktor keberhasilan dalam penanganan ikan adalah peralatan. Tanpa didukung adanya peralatan yang lengkap maka keberhasilan dalam proses pengolahan makanan tidak akan maksimal, oleh karena itu peralatan yang digunakan dalam proses penanganan ikan harus di jaga dan dirawat. Penerapan sanitasi peralatan dalam penanganan ikan harus dilaksanakan dengan baik. Adapun peralatan yang digunakan dalam penanganan ikan tuna segar adalah:
1)      Pisau potongan
2)      Pisau
3)      Pengasah pisau
4)      Telenan
5)      Meja proses
6)      Ember/ baskom
7)      Pakaian kerja
8)      Air
9)      Es
10)  Garam
C.     Penangkapan tuna
Penangkapan tuna yang baik adalah dengan mengunakan alat tangkap yang sesuai ikan yang akan ditangkap pada umumnya alat tangkap yang digunakan dalam penangkapan tuna adalah pancing, ikan yang telah ditangkap jangan di biarkan lama- lama didalam air apalagi sampai mati didalam air, karena suhu air laut akan meningkatkan suhu ikan sehingga proses pembusukan akan berjalan cepat. Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam penangkapan tuna agar diperoleh tuna bermutu baik adalah:
1)      Tuna harus ditangkap dengan baik sejak didalam air
2)      Kurangi jumlah tuna yang setres dengan perawatan pancing sesering mungkin
3)      Kurangi jumlah tuna yang mati dengan mempersingkat waktu tuna di dalam alat tangkap
D.    Pendaratan tuna diatas kapal
Pendaratan ini harus dilakukan dengan cepat dan hati-hati agar tidak terjadi dan dilapas dari alat tangkapmaka akan menurunkan jumlah tuna yang mati pada saat berada pada alat tangkap dan meningkatkanjumlah tuna yang berkualitas baik.kerusakan fisik pada ikan tuna. Semakin cepat tuna diangkat dari dalam air
Pendaratan tuna ditas kapal pada alat tangkap biasa mengunakan teknik gafing dan MISSELE, pekerja yang menangani ikan tuna harus mengunakan sarung tangan agar kulit dan sisik tuna tidak lecet atau rusak, kerusakan pada kulit akan menyebabkan kerusakan pada daging yang nantinya akan menurunkan mutu ikan tuna dan nilai jualnya. Kondisi kulit dan permukaan luar tuna mencerminkan cara penanganannya oleh karena itu penanganan yang hati-hati harus dilakukan untuk mendapatkan  kualitas tuna yang baik.
Apapun teknik pengangkutan yang di gunakan, kerusakan pada tuna harus di cegah dan diupayakan agar kulit sisik dan daging bagian permukaan yang berbatasan dengan kulit yang terlindungi. Hal yang perlu diperhatikan saat penanganan tuna diatas kapal yaitu :
1)      Harus mempunyai sanitasi dan hygiene dimana permukaan dek tempat penanganan tuna harus bersih.
2)      Tempat penanganan harus mempunyai pelindung dari sengatan matahari agar ikan tuna tidak cepat mengalami peningkatan suhu.
E.     Pembunuhan tuna
Setelah diangkat di atas kapal dan di lepas dari alat tangkap, ikan tuna secepatnya dibunuh atau dimatikan. Teknik membunuh dapat dilakukan dengan mengunakan obeng besi, kayu keras yang ujungnya runcing, pembunuhan tuna dilakukan dengan cara menusuk bagian terlunak (soft point) di bagian kepala  yaitu yang terletak di antara kedua belah mata ikan tuna itu selama penusukan tersebut mungkin harus dapat menghancurkan otak dan sistem syaraf ikan.
Jika pusat syaraf rusak suhu tidak akan peningkatan. Tuna harus dibunuh secepat mungkin untuk menghindari penderitaan strees lanjutan. Dimana ikan tuna akan memberontak dengan membantingkan tubuhnya pada dinding (lantai kapal) yang akan mengakibatkan fisik tuna serta akan terjadi peningkatan suhu yang diikuti perkembangan bakteri.
Penghancuran otak dilakukan untuk memastikan bahwa sistem syaraf pusat tuna tidak berfungsi, apabila sudah tidak berfungsi maka suhu tubuh akan menurun dengan cepat dalam penyimpanan dingin (beku). Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses pembunuhan tuna adalah :
1)      Pastikan ikan tuna di bunuh dengan cepat
2)      Kurangi kesempatan tuna untuk melawan
3)      Kurangi kesempatan tuna untuk membantingkan diri
F.      Pengeluaran darah tuna
Pembunuhan tuna harus segera diikuti dengan pengeluaran darah tuna. Pengeluaran darah tuna akan menyebabkan tuna cepat mengalami penurunan suhu saat dilakukan pendinginan serta akan mengurangi ketengikan. Langkah – langkah yang harus dilakukan dalam pengeluaran darah tuna dengan tepat adalah :
1)      Buatlah potongan kearah belakang sirip dada yang panjangnya tidak lebih 2 inci dengan kedalaman 1 – 2 inci, untuk memotong pembulu darah pemotongan ini dilakukan pada kedua belah sisi ikan tuna.
2)      Pasangan secara vertikal pada dua belah sisi ekor antara sirip punggung dan ekor  1/3-1/4 ekor dan jangan sampai membuang ekor.
3)      Langkah pemotongan pembuluh darah dalam insang caranya adalah:
Tariklah salah satu penutup insang sehingga insang tebuka, melalui penutup insang terbuka tersebut masukan pisau yang bersih untuk memotong pembuluh darah yang ada di belakang insang pemotongan harus dilakukan dengan hati-hati dan jangan merusak jantung.
Sampai ketiga langkah diatas dilakukan pemberian air garam bersih yang mengalir keseluruh tubuh ikan tuna untuk mencegah darah membeku.
            Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam proses pengeluaran darah tuna:
1)      Pastikan pengeluaran darah tuna dilkukan dengan baik pada setiap ikan
2)      Pastikan bahwa jantung tidak rusak saat memotong pembuluh darah pada bagian dalam ikan
G.    Pembuangan jeroan dan insang
Semua organ dalam tuna harus segera dibuang setelah pengeluaran darah. Jika usus dan otot yang banyak mengandung enzim tidak segera dibuang maka akan terjadi perubahan pada ikan baik kimiawi maupun mikrobiologi. Langkah-langkah pembuagan organ dalam tubuh ikan adalah :
1)      Buatlah potongan lurus sepanjang 4 inci pada bagian dinding perut dan irislah kearah anus tetapi jangan sampai melampaui anus.
2)      Tarik usus melalui insang yang telah dibuat keluar kemudian potong usus dibagian yang paling berdekatan dengan anus.
3)      Buang insang dengan tidak merusak kepala, caranya :
·         Buka / tarik tutup insang kemudian ambil bagian akhir dari insang yang terletak dibagian paling bawah.
·         Tarik keluar beserta jeroan lain yang ada disekitarnya
4)      Bersihkan daerah perut dengan air garam serta bersihkan pada tempat insang dengan sikat nylen
5)      Cuci bersih permukaan luar kulit tuna sehingga tidak ada kotoran atau benda yang menempel
Pada ikan segar yang baru ditangkap bakteri yang dominan adalah micrococus dan flovobakterium setelah ikan mulai busuk bakteri yang mempengaruhi adalah pseudomonas dan acromobactor.
            Aktivitas dan serangan bakteri :
a.       Selaput lendir ke daging
b.      Dari insang ke arah luar dan kedalam melalui pembuluh darah.
c.       Dari isi perut daging dan selaput rongga.
Syarat penyusunan ikan tuna :
·         Masukan tuna dalam wadah dengan hati-hati.
·         Selimuti tubuh tuna sesempurna mungkin dengan es
·         Tutupi permukaan tubuh ikan tuna dengan kertas tuna
·         Hancurkan es balok butir-butir kecil tidak bersudut runcing
·         Masukan tuna kedalam wadah dengan susunan antar kepala tuna yang satu berhadapan dengan ekor tuna yang lain pastikan dalam ekor dan kepala ada ruang yang cukup untuk tempat es.
·         Lapisan terakir atau lapisan teratasadalah lapisan dalam ketebalan 30 cm
Dalam  satu keranjang dapat berisi dua lapisan dan diantara lapisan ikan harus ada lapisan es selama ikan dalam keranjang, dalam satu keranjang dapat diberi sekat sehingga terdapat dua ruang pada setiap ruang berisi dua lapisan ikan.
Tuna yang berukuran besar sebaiknya disimpan atau diberi es secara terpisah dengan tuna yang berukuran kecil. Keranjang ikan harus diisolasi dengan baik untuk mempertahankan suhu dingin dalam keranjang. Keranjang ini disimpan dalam palka, pintu palka juga harus di isolasi.
Tingkat mutu tuna segar menurut golonganya yaitu :
Ø  Mutu K (king)
Warna daging yello fin merah semangka, big eye merah bunga rose lemak daging terdapat bintik-bintik lemak pada bagian pinggir urat ada serat lemak kekuning-kuningan. Yellow fin memiliki kekenyalan daging keras untuk big eye kekenyalan daging lembut.
Ø  Mutu Q (Queen)
Warna daging merah ada lemak otot daging elastis seperti bola basket, jaringan daging tidak pecah dan ada pelangi
Ø  Mutu J (Jack)
Warna daging kurang merah dan mngandung sedikit lemak otot daging kurang elastis jaringan daging pecah ada pelangi. Jika ditemukan ikan yang tergolong mutu ini dapat diterima jika rasa ikan manis, ditolak apabila rasa ikan asam.
Untuk yellow fin sayatan daging pada pinggiran belahan daging berwarna mrah sedangkan big eye berwarna hitam kusam.
·         Grade A untuk sushi mie
Warna daging merah jernih mengkilap, mudah putus apabila ditekan keras dan daging tidak lengket
·         Grade B untuk loin dan steakwarna
daging agak jernih agak mengkilap agak susah putus apabila ditekan dengan keras dan agak lengket.
·         Grade C untuk riject atau ditolak
Warna daging merah gelap kusam, pudar mudah putus apabila ditekan keras dan daging lengket dan juga tekstur lembek.
PROSES PEMBEKUAN
Tubuh ikan sebagian besar (60-80%) terdiri atas cairan yang terdapat di dalam sel, jaringan, dan ruangan-ruangan antar sel Sebagian besar dari cairan itu (+67%) berupa free water dan selebihnya (+5%) berupa bound water. Bound water adalah air yang terikat kuat secara kimia dengan substansi lain dari tubuh ikan.
Pembekuan berarti mengubah kandungan cairan tersebut menjadi es. Ikan mulai membeku pada suhu antara -0,60C sampai -20C, atau rata-rata pada -10C. Free water membeku terlebih dahulu kemudian disusul oleh bound water.
Pembekuan membutuhkan pengeluaran panas dari tubuh ikan dimana akan menurunkan suhunya yang terlihat pada gambar 1. Proses tersebut terbagi atas 3 tahapan yaitu:
  1. Tahap pertama suhu menurun dengan cepat sampai 00C yaitu titik beku air.
  2. Tahap kedua suhu turun perlahan-lahan untuk merubah air menjad kristal-kristal es. Tahap ini sering disebut periode ”thermal arrest”.
  3. Tahap ketiga suhu kembali turun dengan cepat ketika kira-kira 55% air telah menjadi es. Pada tahap ini sebagian besar atau hampir seluruh air membeku.
Berdasarkan panjang pendeknya waktu thermal arrest ini pembekuan dibagi menjadi 2 yaitu :
  1. Pembekuan lambat (slow freezing), yaitu bila thermal arrest time lebih dari 2 jam.
  2. Pembekuan cepat (quick freezing), yaitu pembekuan dengan thermal arrest time tidak lebih dari 2 jam.
Kristal-kristal es yang terbentuk selama pembekuan dapat berbeda-beda ukurannya tergantung pada kecepatan pembekuan. Pembekuan cepat menghasilkan kristal-kristal yang kecil-kecil di dalam jaringan daging ikan. Jika dicairkan kembali, kristal-kristal yang mencair diserap kembali oleh daging dan hanya sejumlah kecil yang lolos keluar sebagai drip.
Sebaliknya pembekuan lambat menghasilkan kristal-kristal yang besar-besar. Kristal es ini mendesak dan merusak susunan jaringan daging. Tekstur daging ketika ikan dicairkan menjadi kurang baik, berongga, keropos dan banyak sekali drip yang terbentuk.
Ikan yang dibekukan dengan lambat tidak dapat digunakan sebagai bahan bagi pengolahan-pengolahan tertentu misalnya pengalengan, pengasapan, dan sebagainya. Atas pertimbangan-pertimbangan diatas, maka disamping untuk menyingkat waktu dan menghasilkan output yang tinggi maka ikan mutlak dibekukan dengan cepat.
Kecepatan Pembekuan
Belum ada definisi tentang pembekuan cepat yang dapat diterima semua pihak. Beberapa pendapat dikemukakan dengan alasan sendiri-sendiri. Sangat langka orang yang dapat membedakan ikan segar dengan ikan yang dibekukan antara 1 jam dan 8 jam. Tetapi jika lebih dari 12 jam, perbedaannya jadi nyata. Pembekuan yang memakan waktu 24 jam atau lebih yang dilakukan dengan freezer yang dirancang atau dioperasikan dengan buruk pasti akan menghasilkan ikan beku dengan kualitas rendah. Pembekuan yang berkepanjangan, misalnya pembekuan yang dilakukan dengan menimbun ikan di cold storage, dapat menyebabkan ikan membusuk oleh kegiatan bakteri sebelum bagian tengah tumpukan ikan mencapai suhu yang rendah.
Inggris menentukan batas waktu tidak lebih daripada dua jam untuk melewati daerah kritis sebagai pembekuan cepat, sedangkan Jepang memberikan kriteria kurang dari 30 menit untuk melewati daerah kritis sebagai pembekuan cepat, sementara Amerika Serikat menggunakan waktu 70-100 menit untuk membedakan pembekuan cepat dan lambat.
Inggris menentukan batas waktu tidak lebih daripada dua jam untuk melewati daerah kritis sebagai pembekuan cepat, sedangkan Jepang memberikan kriteria kurang dari 30 menit untuk melewati daerah kritis sebagai pembekuan cepat, sementara Amerika Serikat menggunakan waktu 70-100 menit untuk membedakan pembekuan cepat dan lambat.
Definisi yang lebih banyak diterima tidak menyebutkan lama pembekuan atau kecepatan pembekuan, tetapi semata-mata menyebutkan bahwa ikan harus dibekukan secepatnya dan diturunkan suhunya didalam freezer hingga mencapai suhu penyimpanan
ALAT PEMBEKU IKAN
Alat yang digunakan untuk membekukan ikan disebut Freezer. Alat ini pada umumnya bekerja dengan menyerap panas dari produk yang didinginkan, dan memindahkan panas itu ke tempat lain dengan perantaraan bahan pendingin (refrigerant). Jika bahan pendingin dimasukkan ke dalam suatu ruangan tertutup yang diatur titik didihnya dengan menurunkan tekanannya, ia akan menguap sambil menyerap sangat banyak panas dari ruangan tersebut, sehingga ruangan menjadi dingin.
Di dalam freezer, proses pembekuan ikan dikendalikan dengan peralatan-peralatan mekanis sehingga pembekuan berjalan dengan efektif dan efisien. Bahan pendingin cair dari tangki penampung dimasukkan ke dalam evaporator melalui sebuah katup ekspansi. Di evaporator, bahan pendingin cair dipaksa menguap dengan cara menurunkan tekanannya dengan kompresor. Uap bahan pendingin yang terisap oleh kompressor kemudian dimampatkan dan dimasukkan ke dalam kondensor untuk diembunkan (didinginkan dengan udara atau air). Bahan pendingin yang kembali menjadi cairan kembali ditampung di dalam tangki penampung untuk kemudian diuapkan kembali di dalam evaporator. Begitu seterusnya, siklus tersebut berjalan berulang-ulang sehingga bahan pendingin tidak perlu terbuang.
Air Blast Freezer
Biasanya berupa sebuah kamar kecil atau terowongan, yang didalamnya disirkulasikan hembusan udara dingin yang berasal dari unit evaporator yang dilengkapi dengan kipas atau blower. Produk yang dibekukan diletakkan pada rak statis atau rak dorongan yang ada dalam ruang tersebut. Ada pula yang menggunakan sistem konveyor, suhu ruangan biasanya -350C atau lebih rendah Kecepatan hembusan udara dingin antara 3-6 meter per detik mampu membekukan secara cepat dan efektif. Perusahaan perikanan banyak menggunakan peralatan ini.
Adapun keuntungan-keuntungan yang didapat dari cara ini adalah :
1.      Alatnya bersifat multiguna.
2.      Dapat digunakan pada segala macam produk dengan berbagai ukuran, bentuk maupun sifat daripada bahan pembungkusnya.
3.      suhu udara sebagai sarana pendingin mendekati suhu pembekuan.
Adapun kelemahan dari penggunaan Air blast freezer adalah :
1.      Udara sebagai bahan pendingin harus menempuh jarak yang besar dalam melakukan tugasnya.
2.      sering mengakibatkan pengeringan daripada produk yang dibekukan
3.      Efisiensinya 15-30% lebih rendah daripada contact freezing.
Terdapat 2 jenis Air blast freezer yaitu :
a.       Air blast freezer bersinambung (Continous Air Blast freezer)
Air blast yang bekerja bersinambung, ikan dimasukkan secara terus menerus dalam jadwal tertentu. Ketika ikan yang terlebih dahulu dimasukkan masih dalam proses pembekuan, ikan yang sudah beku juga dikeluarkan dengan kecepatan yang sama dengan pemasukan ikan baru.
b.      Air blast freezer bertahap (Batch Air Blast freezer)
Air blast yang bekerja tahap demi tahap. Ikan dimasukkan sekaligus sampai freezer penuh, lalu dikeluarkan seluruhny jika sudah beku. Kemudian pembekuan tahap berikutnya dapat dimulai.
Contact-plate freezer
Alat ini terdiri dari beberapa pelat horizontal yang dapat digerakkan secara vertikal. Plate freezer dapat dirancang dengan pelat-pelat mendatar untuk membentuk rak-rak, dan disebut horizontal plate freezer. Jika pelat-pelat ditaat secara vertikal, akan berbentuk deretan wadah berbentuk vertikal, dan diberi nama vertical plate freezer. Pelat-pelat tersebut berisi sebagaimana kemasan konsumsi diatur secara rapi di atas pelat yang berlapis lapis seperti rak. Ruangan berinsulasi yang sempit dan membuat produk dapat kontak langsung dengan plat pendingin pada sisi bawah dan atasnya.
Keuntungannya dari alat ini adalah lebih efektif dibandingkan air blast freezer karena jarak antara bahan pendingin dan produk pendek serta rendemennya lebih tinggi. Kelemahannya alat ini tidak bersifat multi guna. Hanya dapat dipergunakan untuk produk-produk yang mempunyai bentuk-bentuk misalnya tertentu berbentuk blok serta tahan akan sedikit tekanan. Tumpukan produk tidak boleh terlalu tinggi. Karena ruangannya yang kecil, kapasitasnya terbatas.
Horizontal Plate Freezer
Pada tipe freezer ini (gambar 3), produk dikemas di atas nampan pembekuan sebelum dibekukan. Selain produk yang telah dikemas alat ini juga digunakan untuk membekukan ikan dengan bentuk blok. Nampan yang digunakan biasanya terbuat dari Alumunium.
Horizontal Plate Freezer ini harus dijaga dari es, jika perlu es yang masih menempel di pelat-pelat dilelehkan terlebih dahulu untuk memastikan kontak yang baik antara pelat dan produk. Jika air jatuh pada pelat akan membentuk gumpalan yang akan mengurangi kontak produk dengan pelat dan akan berakibat memperpanjang waktu pembekuan. Oleh karena itu pelelehan pelat harus bebas dari es dan dikeringkan sebelum kembali digunakan
Vertical Plate Freezer
Freezer tipe ini sangat cocok untuk pembekuan di laut. Alat ini didesain pada kapal trawl untuk membekukan ikan cod. Setelah dibekukan , ikan disimpan di cold storage. Pelat-pelat vertikal diatur membentu wadah yang terbuka bagian atasnya, dan ikan dimasukkan langsung kedalamnya tanpa pembungkus dan tambahan air. Namun untuk ikan-ikan berlemak tinggi ada baiknya digunakan pembungkus dan tambahan air untuk memperkuat blok, melindungi ikan dari penanganan selanjutnya, mengurangi dehidrasi dan oksidasi di cold storag
C. Immersion & Spray Freezer
Dalam cara ini produk dicelupkan atau disemprotkan dalam medium pendingin. Jadi jarak antara bahan pendingin dan produk yang diinginkan adalah kecil sekali. Pada immersion freezer produk yang dibekukan direndam dalam air garam jenuh bersuhu -150C. Ikan dimasukkan ke dalam tangki. Setelah penuh, air garam dingin diisikan untuk disirkulasikan sampai suhu ikan mencapai -180C. Bila pembekuan dianggap cukup, air dingin disedot keluar untuk membiarkan ikan menjadi tiris. Pembekuan cara perendaman ini menyebabkan sebagian garam meresap ke dalam tubuh ikan. Oleh karenanya banyak digunakan untuk produk yang akan dikalengkan.
Selain menggunakan larutan garam dingin pembekuan ini dapat dilakukan dengan pencelupan atau penyemprotan cairan kryogenik yaitu dari gas-gas yang dicairkan seperti: Nitrogen cair (-1960C), CO2 cair (-880C), Freon (-300C). Diantara ketiga bahan pendingin tersebut yang paling banyak digunakan adalah Nitrogen cair karena mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut :
· Titik didihnya sangat rendah sehingga penghantaran panas akan berlangsung sangat cepat.
· Karena berbentuk cairan maka kontak dengan baham pangan akan lebih baik atau merata.
· Karena suhu rendah yang terbentuk dari proses penguapan Nitrogen cair, maka tidak diperlukan lagi medium pendingin primer.
· Tidak bersifat racun untuk bahan pangan, karena nitrogen mendesak udara dari bahan makanan maka terjadinya proses oksidasi selama proses pendinginan dan pengemasan dapat ditekan seminimal mungkin.
· Karena proses pembekuan berlangsung sangat cepat, maka kualitas yang diperoleh pun sangat baik.
Pembekuan dengan menggunakan larutan kryogenik mempunyai banyak keuntungan karena kristal es yang terbentuk kecil sehingga kerusakan jaringan pangan sedikit dan kenampakan bahan pangan lebih terang karena refleksi cahaya lebih merata pada kristal kecil.
Kelemahannya pada waktu dilakukan pelelehan warna permukaan bahan akan berubah menjadi lebih gelap dan jika dibekukan kembali akan membutuhkan waktu yang lama. Selain itu biaya yang diperlukan sangat tinggi.
REFRIGERANT
Refrigeran adalah suatu bahan yang bertindak sebagai agen pendingin dengan cara menyerap panas dari benda atau bahan lainnya. Dalam pengertian refrigerasi, refrigeran adalah bahan zat alir yang menyerap panas dari produk atau ruangan yang direfrigerasi lalu memindahkan dan mengenyahkan panas itu ke tempat lain ke luar sistem refrigerasi.
Jenis-jenis refrigerasi
· Amonia
Amonia dipakai secara luas pada unit refrigerasi komersial yang berukuran besar. Alasannya karena murah dan mudah diperoleh, stabil, ringan, efisiensi tinggi, menarik air dan tidak bercampur dengan oli pelumas. Adapun sifat-sifat Amonia adalah sebagai berikut 
  •  Mempunyai titik didih – 330C 
  •  Dapat diketahui dengan mudah jika terjadi kebocoran dalam pipa, sebab gas amonia berbau tajam 
  • Mempunyai daya larut yang tinggi di dalam air. 
  • Tidak bereaksi dengan sebagian besar logam, tetapi jika diccampur dengan air dapt bereaksi dengan tembaga atau kuningan. 
  •   Dapat menimbulkan ledakan bila kadarnya di udara mencapai 16%.
· Freon
F  freon ini disebut flourinated hydrocarbons, yaitu suatu komponen yang sebagian besar terdiri dari senyawa ethana dan methana. Kelompok produk ini secara umum dikenal dengan nama ”Refrigerant” atau sering disingkat dengan ”R”. Freon yang sering digunakan adalah tipe R12 dan R22.
     Refrigerant 12 dengan rumus kimi CCl2F2 paling aman, tidak beracun, tidak berbahaya terhadap api dan ledakan dan stabil. Pada temperatur biasa merupakan zat cair. Refrigeran ini tidak bersifat korosif terhadap logam. Titik didihnya -29,80C dapat digunakan pada deret refrigerasi yang luas.
-    Refrigerant 22 dengan rumus kimi CHClF2 mempunyai titik didih lebih rendah (-40,80C) digunakan sebagai pengganti R12 pada suhu-suhu operasi lebih rendah sehingga baik digunakan untuk membekukan dan menyimpan beku ikan pada suhu -250C.
Kedua refrigeran tersebut termasuk dalam kategori refrigeran primer yaitu refrigeran yang merefrigerasi pangan melalui udara. Selain penggunaan refrigerasi primer biasanya juga digunakan refrigerasi sekunder yaitu cairan yang digunakan untuk mengangkut tenaga panas suhu rendah dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Jenis refrigeran sekunder yang sering digunakan adalah :
1.      Kalsium khlorida, kurang korosif. Aman murah dan dapat digunakan pada suhu -350C.
2.   Natrium Khlorida, korosif , membeku pada suhu 21 C dan suhu operasi sekitar -18 C. Perlu pemompajkan dan pengadukan, lebih murah dan mudah diperoleh
3.    Ethylen glycol, agak berbahaya (Api)karena bersifat alkohol. Sifat pemindahan panas kurang baik karena tinggi viskositas pada suhu rendah, termasuk propilene.
4.     Trichloro ethylene, propilene glycerol dan lain-lain.
COLD STORAGE
Ikan yang telah dibekukan perlu disimpan dalam kondisi yang sesuai untuk mempertahankan kualitasnya. Biasanya ikan beku disimpan dalam cold storage, yaitu sebuah ruangan penyimpanan yang dingin.Penyimpanan ini merupakan tahap yang pokok dari cara pengawetan dan pembekuan. Suhu yang biasanya direkomendasikan untuk cold storage umumnya -300C hingga -600 C, tergantung pada kebutuhan. Pada suhu ini perubahan dan denaturasi protein dapat diminimalisasikan, selain itu aktivitas bakteri juga berkurang. walaupun penurunan mutu tetap terjadi tetapi bisa diminimalisasikan.
Selain perubahan mikrobiologi dan kimia, selama penyimpanan beku terjadi perubahan secara fisik yaitu pada kristal-kristal es baik bentuk maupun ukuran. Perubahan ini sering disebut Rekristalisasi (Recristallisation). Terdapat 3 jenis rekristalisasi yang terjadi pada produk pembekuan selama penyimpanan beku yaitu:
1. Isomass Recristallisation
Terjadi perubahan bentuk permukaan atau struktur internal dari kristal es.
2. Accretive Recristallisation
Dua kristal es yang berdekatan bergabung membentuk kristal es yang lebih besar.
3. Migratory Recristallisation
Terjadinya kenaikan ukuran rata-rata kristal es dan berkurangnya jumlah rata-rata kristal es karena terbentuknya kristal-kristal es yang lebih besar dari kristal-kristal es yang lebih kecil.
Cold storage dapat mempertahankan mutu ikan selama 1-9 bulan, tergantung pada keadaan danjenis ikan, cara pembekuan dan cara/kondisi penyimpanannya. Dengan teknik penanganan yang ideal , ikan dapat disimpan lebih dari 4 tahun dalam cold storage.
Desain yang benar dan penggunaan yang benar dari cold storage dapat meminimalisasikan kerusakan selama penyimpanan dan memperpanjang masa simpan produk. Faktor design yang paling penting adalah:
·         Suhu rendah
·         Keseragaman suhu dalam seluruh ruangan cold storage
·         Kestabilan suhu dengan fluktuasi yang minimal
·         Distribusi udara yang baik untuk mempertahankan keseragaman suhu
·         Sirkulasi udara minimum untuk mencegah dehidrasi
·         Minimum ingress udara untuk meminimalkan fluktuasi
Suhu cold storage dikendalikan dengan termostat, alat ini menghentikan pendinginan jika suhu cold storage telah mencapai derajat tertentu, dan menjalankannya kemali jika suhu naik kempali sampai derajat tertentu pula. Selisih antara kedua suhu tersebut biasanya tidak lebih dari 20C.
Tipe –tipe cold storage:

1.      Jacketed cold storage ( cold storage berjaket)
tipe ini merupakan ruang penyimpanan yang ideal, tetapi konstruksinya sangat mahal. Ruang dalam terisolasi total dari jaket udara. Karena itu lapisan dalam harus dibuat dari bahan yang tidak dapat ditembus udara. Sambungan-sambungannya harus dibuat kedap udara.
Sistem cold storage ini menjamin bahwa perbedaan suhu didalam ruang penyimpan cukup kecil. Hal ini dicapai karena aliran dari udara dingin mengelilingi bagian luar dari ruangan dalam storage. Selain itu, karena pemasukan panas sangat kecil, RH yang tinggi dapat dipertahankan. Dengan demikian , dehidrasi produk sangat terbatas.
Tipe ini tidak memerlukan kipas didalam ruang penyimpan. Hal ini merupakan faktor lain yang mendukung dihasilkannya produk yang baik. Tipe ini tidak banyak dipakai karena kemahalannya dan karena tidak cocok jika beban panas dari produk cukup tinggi.
2.      Gridded cold storage(cold storage dengan pipa pendingin polos)
Pada tipe ini, pipa pendingin polos dirangkai menutupi seluruh langit-langit dan di dinding ruangan cold storage.Tipe ini juga menghasilkan kondisi penyimpanan yang baik karena suhu dalam ruangan cukup merata tanpa disirkulasikan dengan kipas. Panas yang masuk melalui dinding segera dikeluarkan tanpa mengganggu produk yang disimpan.
Kecepatan pemindahan panas kepipa hanya sedikit berkurang jika pipa tertutup es sihingga defrost tidak perlu sering dilakukan. Cold storage jenis ini dapat bekerja berbulan-bulan tanpa defrosting.
Kelemahan atau kerugian utama dari tipe ini adalah:
· Ada banyak saluran-saluran pipa yang komplex
· Memerlukan bahan refrigeran dalam jumlah yang banyak
· Struktur cold storage harus kuat untuk menahan pipa-pipa dan refrigeran.
· Memerlukan bejana penampung regfrigeran jika cooler perlu dikosongkan untuk diperbaiki
3. Finned grid stores (cold storage dengan pipa bersirip)
Tipe ini mirip dengan gridded cold storage tapi pipa yang digunakan adalah pipa bersirip. Dengan pipa bersirip ini jika dirangkai dilangit-langit saja sudah mencukupi, tanpa memerlukan rangkaian pipa didinding. Dengan demikian biaya dapat dikurangi, akan tetapi kelemahannya adalah pipa tidak menutupi dinding sehingga kondisi penyimpanannya tidak sebaik cold storage dengan pipa polos. Pipa bersirip lebih sulit di-dfrost dan defrost perlu dilakukan sesering mungkin.
4. Cold storage dengan Unit cooler
Tipe ini paling banyak digunakan karena paling murah pemasangannya; hanya sedikit memerlukan bahan pendingin; mudah di-defrost dan tidak memerlukan struktur penyangga yang berat.
Kelemahannya adalah beberapa rancangan tidak memungkinkan distribusi udara yang merata di dalam cold storage sehingga menyebabkan kondisi penyimpanan yang baik.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar