Rabu, 10 Oktober 2012

kandungan gizi ikan


Protein. Protein berfungsi untuk pertumbuhan sel dan fungsiotak serta perlindungan terhadap infeksi. Asam amino yang merupakan komponen protein berperan sebagai neurotransmiter atau bahan zat penghantar rangsang sarap dan mempengaruhi perilaku, seperti emosi, kontrol diri, dan konsentrasi. Asam amino esensial adalah jenis asam asam amino yang dibutuhkan tubuh namun justru tubuh tidak dapat memproduksi sendiri dan diperoleh dari asupan makanan, contohnya adalah cystin dan lysine

Lemak. Secara kimia, otak banyak memiliki lapisan membran lemak. Agar otak dapat berfungsi dengan baik diperlukan asam lemak omega 3 dan omega 6. Penelitian dari bagian gizimasyarakat Universitas Indonesia memberi kesimpulan bahwa Asam lemak omega 3 dan omega 6 yang terdapat dalam ASI, minyak ikan, dan ikan, mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kecerdasan anak.

Omega 3. Asam alfa linolenat termasuk dalam asam lemak tidak jenuh ganda rantai panjang  ( Long Chain polyunsaturated Fatty Acid= LC-PUFA). LC-PUFA merupakan pembuatan utama sistem saraf. Kekurangan (defisiensiensi) omega 3 akan menyebabkan adanya gangguan pada sistem pengelihatan, daya ingat, gangguan perilaku, dan kekebalan tubuh. Omega 3 terdapat pada brokoli, bayam, daun selada, unggas, dan beberapa jenis ikan, seperti tuna, salmon, sardin mackerel, dan herring.

Omega 6. Asam alfa lenoleat ini juga merupakan LC-PUFA. Omega 6 ini diubah menjadi asam arakhidonat (AA). Aaberfungsi sebagai penghancur rangsang antarsel saraf dan membantu perkembangan otak. Omega 6 dapat ditemui pada minyak kedelai.

Karbohidrat. Karbohidrat merupakan sumber energi. Energi sangat dibutuhkan otak sebagai sumber energi sel-sel otak dan pembentukan “kabel” saraf otak untuk proses berpikir. Karbohidrat juga berperan untuk menangkap dan menyimpan data dalam memori otak. Karbohidrat juga sebagai sumber energi bagi manusia untuk melakukan semua aktifitasnya. Sumber karbohidrat mudah ditemukan dibahan makanan pokok, seperti nasi, roti, gandum, dan biskut.

Vitamin. Vitamin, khususnya vitamin A berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan otak bayi dan balita serta pembentukan dan pengembangan fungsi sel-sel otak seperti membantu pembentukan dan pertumbuhan sel saraf. Vitamin A banyak terdapat pada wortel, hati sapi, hati ayam, jeruk dan bayam. Begitu juga dengan vitamin B6 yang berperan dalam membantu proses metabolisme asam amino (protein) yang merupakan salah satu komponen pembentuk otak. Proses pembentukan neurotransmitter juga dibantu oleh vitamin itu

Asam Folat. Atau ada juga yang menyebutnya vitamin B9 sangat berperan penting dalam mencegah kelainan seperti otak tidak berkembang (anensefali). Beberapa makanan yang mengandung asam folat adalah hati sapi, bayam, brokoli, pisang, susu, gandum, kuning telur ayam, jus jeruk, dan kacang almond.

Mineral. Mineral adalah unsur pelengkap yang membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita. Jenis-jenis mineral yang dibutuhkan untuk perkembangan otak adalah sodium, potasium, kalsium, besi, seng, iodium, dan klorida yang berperan dalam pembentukan neurotransmiter. Mineral lain yaitu zat besi (Fe) berfungsi untuk pembentukan myelin (selaput lemak pelindung saraf). Zat besi juga berguna untuk kecepatan penghantar saraf, pemfrosesan informasi dan kecerdasan.

Protein pada ikan

Secara umum protein ikan merupakan bagian yang penting untuk dipelajari dalam dasar-dasar ilmu dan teknologi perikanan, terutama dari segi sifat kimiawinya. Hal ini disebabkan oleh karena protein ikan merupakan komponen terbesar dalam jumlah setelah air dan merupakan bagian yang sangat berguna bagi manusia. Protein pada ikan secara umum dapat digolongkan berdasarkan:
1.      Kelarutanya
2.      Lokasi terdapatnya
Berdasarkan kelarutanya dalam air protein ikan digolongkan menjadi 3 golongan.
1.      Protein yang mudah larut dalam air
2.      Protein yang sedikit larut dalam air
3.      Protein sedikit larut dalam air tetapi mudah larut dalam garam

Protein yang mudah larut dalam air
Jenis protein ini sangat mudah larut dalam air letaknya sebagian besar terdapat pada sarkoma. Nomor kelarutanya : miogen, dan protein sarkoplasma. Miogen dan protein sarkoplasma adalah protein yang mudah larut dalam air. Jumlah protein ini sekitar 20 – 25 % dari kandungan protein ikan. Apabila daging ikan dalam keadaan kaku maka konsentrasinya menurun menjadi 10 %

Protein sedikit larut dalam air    
Jenis protein ini letaknya sebagian besar terdapat pada jaringan pengikat  dan dinding sel. Nomer kelarutanya : stroma dan protein jaringan pengikat. Golongan stroma tidak banyak jumlahnya, perananya tidak sebesar stroma pada daging hewan mamalia darat. Oleh karena itu paska tangkap ikan tidak memerlukan pelayuan seperti yang dikerjakan pada daging sapi dan kambing.

Protein sedikit larut dalam air tetapi mudah larut dalam garam
Dalam garam golongan protein ini sukar larut dalam air,bahkan seringkali tidak larut. Kelarutan protein golongan ini hanya terjadi jika digunakan larutan garam. Misalnya : NaCl. Aktim dan miosin adalah anggota utama golongan protein ini. Dalam daging ikan jumlah aktim sekitar 15 – 25 % sedangkan miosin sekitar 50 – 60 % dari seluruh protein golongan ini. Aktim dan miosim merupakan protein – protein yang labil sifatnya dan mudah rusak selama pengolahan molekul-molekul akmim dan miosin dapat dilihat dangan microscop elektron. Dari pengamatan microscop elektron dapat diketahui panjangnya sekitar 1600 milimicron garis tengahnya sekitar 24 mili micron.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar